Yuk Temukan Kursus Ekspor Anda di sini!

1. Sale Contract ( Kontrak penjualan )
2. Commercial invoice ( Faktur Perdagangan )
3. Letter of Credit ( L/C )
4. Pemberitahuan Ekspor Barang ( PEB )
5. Bill of Lading ( B/L ) / Air Way Bill ( AWB )
6. Polis Assuransi
7. Packing List
8. Certificate of Origin/ Surat Keterangan Asal (SKA)
9. Quality Statement/ Surat Pernyataan Mutu
10. Bill of Exchange / Wessel ekspor for Eksportir

Tugas utama mencakup pengurusan seluruh dokumen ekspor dan impor, komunikasi dengan bea cukai, PPJK, shipping line, serta memastikan proses logistik berjalan sesuai dengan regulasi dan jadwal produksi.

1. Mendaftar akun di website www.trademap.org
2. Kemudian tekan tombol “Login” atau bagi yang belum memiliki akun bisa klik “Register”
3. Mengisi data dengan lengkap sampai proses selesai
4. Aktivasi akun yang dikirim melalui email, bisa di cek di bagian Inbox atau Spam
5. Klik Link atau Tautan yang ada di body email agar akun langsung aktif
6. Untuk mencari barang/produk bisa dengan “Manual Search” atau “dengan Kode HS (Harmonized System), HS merupakan Kode Internasional untuk suatu barang. Untuk Kode HS bisa di dapatkan melalui www.google.com atau mesin pencarian lainnya, kemudian masukkan “kode hs “barang”, contohnya:  “kode hs kopi”
7.  Apabila Kode HS sudah didapatkan, kembali ke website www.trademark.org dengan lang-langkah sebagai berikut:
8. Klik “Imports”
9.  Klik “Product”
10. Masukkan Kode HS nya dan pilih “Country/Negara”, Setelah itu klik “Companies”

Jenis-jenis ekspor utama adalah ekspor langsung, ekspor tidak langsung, ekspor ulang, dan ekspor sementara. Ekspor langsung melibatkan penjualan barang secara langsung kepada pembeli asing, sedangkan ekspor tidak langsung melibatkan penjualan melalui perantara.

1. Furniture

Industri mebel Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan positif. Produk furniture asal Indonesia terkenal karena desain artistik, material berkualitas tinggi seperti kayu jati, dan keterampilan pengerajin lokal. Negara tujuan ekspor utama antara lain Amerika Serikat, Jepang, Belanda, dan Inggris. Permintaan terhadap furniture buatan Indonesia meningkat, terutama untuk kategori sustainable atau eco-friendly furniture.

2. Kakao

Indonesia merupakan salah satu penghasil biji kakao terbesar di dunia. Komoditas ekspor ini banyak diminati negara-negara Eropa dan Amerika Utara untuk keperluan industri makanan dan minuman. Kakao Indonesia memiliki cita rasa khas yang membuatnya kompetitif di pasar global. Produk olahan kakao, seperti bubuk kakao dan cokelat, juga semakin mendapatkan tempat di pasar ekspor.

3. Kopi

Kopi Indonesia terkenal dengan cita rasa yang unik dari berbagai daerah seperti Gayo, Toraja, dan Mandailing. Tak heran jika kopi menjadi salah satu komoditas ekspor andalan. Negara-negara seperti Amerika Serikat, Jerman, dan Korea Selatan menjadi pasar utama kopi asal Indonesia. Tren global terhadap kopi specialty semakin membuka peluang bagi petani kopi dan pelaku UKM lokal untuk menembus pasar dunia.

4. Barang Elektronik

Sektor manufaktur elektronik di Indonesia terus berkembang, dengan produk seperti komponen elektronik, kabel, dan peralatan rumah tangga menjadi bagian penting dari ekspor nasional. Komoditas ini dikirim ke berbagai negara di Asia dan Eropa. Permintaan tinggi terhadap teknologi dan digitalisasi menjadi faktor pendorong naiknya nilai ekspor elektronik Indonesia.

5. Udang

Indonesia juga dikenal sebagai eksportir produk perikanan, khususnya udang. Komoditas ekspor ini sangat dicari oleh pasar Jepang, Amerika Serikat, dan Tiongkok. Udang beku dan udang olahan dari Indonesia dikenal karena kualitas dan kesegarannya. Sektor perikanan ini pun menjadi tumpuan banyak pelaku usaha lokal di daerah pesisir.

Gelar di bidang administrasi bisnis dapat memberi Anda fondasi yang kokoh dalam aspek-aspek inti menjalankan bisnis impor/ekspor yang sukses. Anda akan mempelajari akuntansi, keuangan, pemasaran, manajemen, ekonomi, dan bisnis internasional.

Apa itu Carriage Paid To (CPT)? Carriage Paid To (CPT) adalah istilah perdagangan internasional yang berarti penjual mengirimkan barang atas biayanya sendiri kepada pengangkut atau orang lain yang ditunjuk oleh penjual . Penjual menanggung semua risiko, termasuk kerugian, hingga barang berada dalam perawatan pihak yang ditunjuk.

Sebagaimana diatur dalam peraturan perundangan-undangan perpajakan pajak pertambahan nilai, ekspor barang dikenakan PPN. Namun, tarif ekspor barang kena pajak ini dikenakan tarif PPN nol persen.